Selasa, 08 Mei 2012

Diare Jadi Penyakit Penyebab Kematian Anak Terbanyak

Sebelum mulai mengobati diare yang diderita anak, Anda mesti mengetahui dahulu apa penyebab penyakit ini. Apakah karena infeksi bakteri atau virus. Karena keduanya memiliki penanganan yang berbeda.

Diare masih menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2004, diare merupakan penyebab kedua kematian anak di dunia dengan 1,5 juta anak meninggal setiap tahunnya. Sementara itu, Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) memperkirakan, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena penyakit ini.

Di sebagian wilayah Indonesia sendiri,angka kejadian diare masih tinggi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diare menjadi penyebab kematian 31,4% bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan. Sekitar 162.000 balita meninggal akibat diare setiap tahun atau sekitar 460 balita per hari.

Jika dirata-rata,sebanyak 7,8 dari 1.000 balita meninggal karena diare setiap tahun. Sementara, dari hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga bagi pada bayi, dan nomor lima bagi semua umur. Setiap anak di Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1,6–2 kali per tahun.

”Ketika diare, cairan tubuh anak banyak yang terbuang, begitu pula elektrolit penting yang menunjang fungsi tubuh. Karena itu, banyak yang akhirnya menimbulkan kematian,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr BadriulHegar SpA(K) PhD, saat temu media di Kantor IDAI, Jakarta, Rabu (18/4).

Badriul menjelaskan, diare terjadi ketika seorang anak mengalami buang air besar cair dengan frekuensi lebih sering dari biasanya selama lebih dari tiga hari. Dikatakan diare akut jika berlangsung hingga tujuh hari. Diare berlanjut jika dialami selama tujuh sampai kurang dari 14 hari.Apabila lebih dari 14 hari,sudah disebut diare persisten.

“Penyakit ini memang selalu berhasil diatasi, tetapi tidak pernah diselesaikan sampai tuntas. Penyebabnya, 85% diare yang diderita bayi adalah diare akut yang umumnya tidak berbahaya,” kata dia. Pada usia balita, kata Badriul, diare lebih sering terjadi pada anak berusia enam bulan sampai dua tahun.

dikutip dari cantikdansehat.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar